Thursday, April 25, 2013

Mensyukuri perjuangan R.A. Kartini dengan menjadi Kartini 2013

Momentum hari Kartini setiap tanggal 21 April  selalu menjadi ajang untuk menampilkan prestasi dan karya gemilang kaum wanita dalam berbagai bidang. Beberapa stasiun televisi bahkan berlomba-lomba menyajikan acara ini dalam berbagai kemasan, mulai talk show, film pendek, liputan khusus bahkan reality show yang menghadirkan wanita dalam berbagai peran.

Saya sebagai wanita tentunya sangat berbangga hati dengan begitu diapresiasinya peran kaum kami, bahkan bersyukur atas perjuangan R.A. Kartini. Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana kondisi kaum ini, jikalau tidak ada "pendobrakan" tradisi pada masa itu. Pendidikan tinggi, karier gemilang, prestasi dalam berbagai bidang, kesempatan berkarya dalam berbagai lahan, peran dalam berbagai kehidupan sosial masyarakat bahkan penghasilan tak terbatas telah berhasil dirambah kaum wanita. Bahkan wanita pada masa ini, khususnya di Indonesia telah mendunia dan merepresentasikan kebebasan dari "pingitan".

Lalu, seperti apakah Kartini 2013 ini berkarya?. Banyak pilihan telah disuguhkan bagi kaum wanita untuk mengaktualisasi diri, sebut saja menjadi wanita karier. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi, kebutuhan ekonomi serta tuntutan untuk memiliki komunitas, telah menjadikan berkarier sebagai salah satu trend pada jaman ini. Dewasa ini, kaum wanita telah menduduki jabatan-jabatan penting baik di pemerintahan maupun di perusahaan multinasional dan internasional. Tidak diragukan lagi bahwa kaum wanita bisa dan mampu, menjalankan peran sosial dan peran rumah tangga sekaligus bagi yang sudah berkeluarga. Membagi waktu antara tugas dan tanggung jawab kantor serta  kewajiban membesarkan keluarga, telah menjadi hal biasa bagi kaum wanita dewasa ini. Patut diacungi jempol bagi mereka yang telah berumah tangga. Karena keputusan untuk total dalam berkarier dan berumah tangga tentunya melibatkan keputusan dari seluruh komponen rumah, suami dan juga anak-anak.

Di saat Kartini yang lain telah memutuskan untuk tetap berkiprah di dunia kerja, tidak sedikit pula yang memutuskan untuk menjaga eksistensi sebagai ibu rumah tangga murni. Meninggalkan seluruh hingar bingar popularitas dunia kerja. Mengabdikan seluruh kualitas diri untuk mengurus rumah tangga. Pilihan yang mulia yang tentunya mengandung konsekuensi juga. Seorang Ibu Rumah Tangga murni mungkin akan memiliki keterbatasan dalam pergaulan atau sumber informasi. Namun itu tidak berlaku di tahun 2013 ini. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, seorang wanita yang berada di rumah tetap bisa mengikuti perkembangan trend terkini. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengikuti perkembangan anak-anak. Karena mau tidak mau, seorang Ibu harus hidup dan membesarkan anak-anak pada jaman ini, jamannya anak-anak, jaman 2013 dan bukan jaman kita. Jadi siapa bilang menjadi Ibu Rumah Tangga itu gaptek? Gak ikut trend? Gak ngerti internet ?

Pilihan memang selalu ada, dan memang kita harus selalu memilih, di tengah pilihan berkarier atau menjadi Ibu Rumah Tangga murni, Kartini abad ini mulai melirik pilihan untuk memiliki usaha rumahan sambil terus menjalankan tugas rumah tangga. Sebut saja memiliki usaha sampingan sebagai penjahit, membuka toko sembako di rumah, membuat kerajinan tangan atau menjadi penulis, semua pekerjaan ini bisa dijadikan sampingan bagi ibu rumah tangga yang masih tetap ingin eksis dan menghasilkan. Bahkan akhir-akhir ini toko dunia maya ( online shop) menjadi salah satu sektor usaha yang sangat diminati.

Terus terang saya agak kecewa, mengapa stasiun televisi tidak menghadirkan IRT murni atau IRT berbisnis sebagai nara sumber. Padahal 2 pilihan yang terakhir ini sama pentingnya dengan pilihan untuk berkarier. Mereka tetap berkarya, tetap berpendidikan dan tetap memiliki peran penting dalam kehidupan.

Yang pasti apapun pilihan kita sebagai kaum wanita, perjuangan yang telah dilakukan Kartini untuk mendobrak tembok “pingitan” patut kita syukuri. Betapa besar peluang dan kesempatan untuk berkarya yang telah disediakan bagi kaum wanita pada jaman ini dan menjadi apapun, wanita itu multitasking, tinggal bagaimana cara kita memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan kepada kita.

Kartini 2013, Kartini dengan berjuta potensi :)





0 comments:

Post a Comment